The Peak 2nd journey

Lanjutan posting sebelumnya di Hong Kong Disneyland

Hari ini kami berencana pergi ke The Peak. Yep, salah satu ikon Hong Kong yang sayang untuk dilewatkan. Berhubung hari sebelumnya kami telah melatih kaki seharian di Hong Kong Disneyland, maka hari ini sengaja kami manfaatkan untuk bangun agak siang dan menikmati pagi di Hong Kong yang dingin melalui kamar di Imperial Hotel.

The Peak adalah tempat wisata yang menakjubkan. Bayangkan Puncak Pass di Bogor. Kurang lebih seperti itu, hanya ini jauh lebih mempesona. Dari The Peak, kita bisa melihat keseluruhan kota Hong Kong. Gedung pencakar langit, Victoria Harbour, Kowloon, serta hijaunya perbukitan. Serunya, untuk menuju ke sini jangan bayangkan jalan berkelok seperti di Puncak, tapi dengan Trem yang berjalan lurus mendaki dengan kemiringan hampir 45′!

Bagaimana? Membayangkannya saja sudah cukup menyenangkan, bukan?

Nah, untuk petualangan hari ini yang membutuhkan sedikit adrenalin, tentunya jangan lupa sarapan. Seperti hari-hari sebelumnya, ritual sarapan kami lakukan di Seven Eleven…

Setelah cukup kenyang, karena hari masih cukup pagi dan menunggu waktu keberangkatan ke The Peak, kami memutuskan kembali mengunjungi Avenue of Stars. Di Hong Kong ini, buat kami Avenue of Stars tak pernah membosankan. Suasananya tenang dan damai, udaranya yang segar, serta lalu lalang orang yang berolahraga menciptakan kesan tersendiri. Suasana terbuka yang sejuk dan cerah, semakin sempurna jika ditemani secangkir kopi, apalagi Starbucks…. Perfect!

avenue of stars

avenue of stars

Saat matahari sudah agak tinggi, kami pun kembali ke hotel untuk bersiap pergi ke The Peak. Bermalas-malasan sebentar… Akhirnya baru pada sore hari kami mulai berangkat 😛

Going to The Peak
Continue reading

Hong Kong Disneyland

Di hari ketiga ini, kami mengalokasikan seharian penuh bermain di HK Disneyland. Lelah perjalanan di Macau kemarin tidak menyurutkan niat dan semangat menuju ke HK Disneyland.

Tsim Sha Tsui – HK Disneyland

Sebelum berangkat, tetap yang utama adalah sarapan. Cukup bosan dengan menu sarapan swalayan di Seven Eleven, kami pun mencoba sarapan di McD. Yep, tenyata tidak jauh dari hotel, terdapat McD. Jadilah acara isi perut pagi itu dilakukan di McD.

Untuk menuju HK Disneyland, dari Tsim Sha Tsui, kita harus naik MTR menuju ke stasiun Lai King, lalu berganti jalur ke arah Tung Chung dan berhenti di stasiun Sunny Bay. Dari Sunny Bay ini, kita cukup menunggu kereta khusus ke Disneyland. Tak perlu takut salah naik, sebab kereta Disneyland ini mudah dikenali karena bentuk jendelanya berupa siluet kepala Mickey Mouse.

Continue reading

Back to Macau

Mengunjungi Hongkong tidak lengkap jika tidak mampir ke Macau. Seperti yang kami lakukan lagi. Mengenai perjalanan ke Macau, sebenarnya tidak ada yang berbeda dengan perjalanan sebelumnya. Tetap dilakukan dalam satu hari akan tetapi kami start dari Hongkong. Untuk menuju ke Macau, kita harus naik kapal Ferry. Terdapat dua pilihan Kapal Ferry menuju Macau, First Ferry di Kowloon dan Turbojet di Sheung Wan. Kami memilih naik Turbojet karena lebih nyaman dan jadwalnya lebih banyak.

Imperial Hotel – HK Ferry Terminal

Dari hotel, kami sarapan terlebih dahulu di Seven Eleven. Selesai mengisi perut, kami lanjutkan dengan berjalan kaki menuju stasiun MTR Tsim Sha Tsui untuk menuju ke stasiun MTR Sheung Wan. Keluar stasiun Sheung Wan, kami ikuti petunjuk arah dan sampailah di Shun Tak Center. HK Ferry Terminal terletak di lantai atas. Sampai di atas ikuti petunjuk arah letak loket dan bacalah jadwal dengan teliti. Dan akhirnya kami membeli tiket untuk keberangkatan terdekat jam 12.00 siang waktu setempat. Sambil menunggu, tak ada salahnya mengisi perut lagi untuk bekal di jalan. Jadilah kami nongkrong di Starbucks dan makan KFC paket sarapan.

Tak lama kemudian, terdengar pengumuman bahwa Ferry ke Macau sudah dipersiapkan. Kami pun bergegas masuk ke pelabuhan. Cukup banyak antrian penumpang pada hari itu. Tapi untunglah setelah menunggu beberapa lama, antrian pun berjalan tertib dan satu persatu penumpang masuk ke kapal. Kami duduk sesuai dengan nomor tiket. Beberapa menit berselang, kapal mulai bergoyang dan bergerak perlahan menjauhi HK Ferry Terminal untuk menuju Macau.     Continue reading

One Day @Tsim Sha Tsui, Kowloon

…Sambungan dari postingan sebelumnya yang tertunda. Sorry for the inconvenience. Hope you’ll enjoy the read…!

Backpackeran part 2 di HK-Macau ini kami menginap di lokasi yang sama, yaitu Tsim Sha Tsui. Kami tiba di Bandara Internasional Chek Lap Kok hampir tengah malam waktu setempat. Setelah hampir satu jam mengurus imigrasi dan tetek bengek lainnya, kami segera mencari taksi menuju TST. Meski sempat bingung mencari arah menuju taksi dan cara berkomunikasi, apalagi ini merupakan kali pertama kami ke HK lewat Bandara Chep Lak Kok (sebelumnya via Macau), kami tetap bisa sampai ke TST berkat bantuan petugas informasi. Yep, di Chep Lak Kok, petugas informasi selalu siaga membantu. Berkat tulisan Mandarin dari petugas yang kami tunjukkan ke supir taksi, sampailah kami di TST.

Imperial Hotel

Sekitar jam 2 pagi kami tiba di Imperial Hotel. Sedikit basa-basi, cek n ricek data, check in pun selesai. Petugas hotel mengantarkan kami hingga ke kamar. Tanpa tunggu lama, kasur empuk dan AC langsung membuat kami terlelap. Pegal dan penat 5 jam perjalanan Mandala Air kami balas dengan tidur nyenyak. Charging tenaga untuk perjalanan besok.

FYI, kamar di Imperial hotel ini lumayan nyaman dan luas. Berbeda sekali saat kami menginap di Chungking Mansion. Kamar mandi dalam dengan bathtub, kasur besar dan empuk, dan yang pasti berjendela. Terdapat lemari penyimpanan dan air mineral botolan dilengkapi dengan tea & coffee maker. Nice…

Breakfast @7 eleven

Well, nothing is free in Hongkong. Imperial Hotel tidak menyediakan sarapan pagi. Tapi mereka menyediakan pintu akses khusus menuju Ootoya Restaurant yang terletak di sebelah Imperial Hotel plus harga diskon bagi pengunjung hotel. Demi menghemat waktu dan HKD, pagi-pagi buta sekitar pukul 9 waktu setempat,  kami memilih sarapan di Seven Eleven yang letaknya tidak jauh dari hotel. FYI, Seven Eleven di HK adalah semacam minimart seperti Indomaret dan Alfamart, bukan seperti Seven Eleven di Jakarta yang ada tempat nongkrongnya.

Bagi yang bingung bagaimana cara sarapan di Seven Eleven HK, berikut langkah-langkahnya: Continue reading

3rd Journey: Hongkong & Macau Again!

Well, melakukan hal yang sama dua kali bukanlah ide yang buruk. Seperti yang kami lakukan beberapa waktu lalu. Yep, kami kembali backpackeran **jika bisa dibilang begitu..** ke Hong Kong dan Macau. Perjalanan ke tempat yang sama, dengan rasa berbeda.

Ehm..
What’s the different anyway?

#1 Hotel not Hostel

Entah bisa dibilang backpackeran atau tidak jika menginap di hotel, bukan di hostel. Yep, kami menginap di Imperial Hotel, salah satu hotel yang sangat well reccommended by location dan by price. Letaknya di Nathan Rd, Kowloon. FYI, letaknya hanya dipisahkan beberapa toko elektronik dari Chungking Mansion (tempat kami menginap dulu).

Imperial Hotel menjadi pilihan kami, mengalahkan Ibis Northpoint Hotel yang terletak di HK Island. Alasan kami tentu saja, lokasi yang strategis, dekat dengan Avenue of Stars dan stasiun MTR. Paling tidak tidak perlu mengeluarkan uang lebih untuk transport ke Avenue of Stars, Kowloon Park, Clock Tower, dll. Selain itu jika dilihat di web, luas kamar Imperial Hotel lebih besar dibandingkan dengan Ibis Northpoint Hotel. Boleh dong sekali-kali backpackeran tidur di ruangan yang lega 🙂

#2 MTR + Taxi

Jika sebelumnya, transportasi utama kami hanya menggunakan MTR, kali ini kami juga sempat *terpaksa* menggunakan taksi. Alasan utama, karena capek dan kemalaman di jalan. Juga karena teman kami membawa serta anaknya, yang tentu saja kasihan jika disuruh jalan dan naik turun MTR terus. Anyway, taksi di Hongkong cukup ramah dan bersahabat, hanya tarifnya kadang bikin senyum dan kadang bikin bingung. Penasaran kenapa? Baca postingan saya selanjutnya…

#3 HK Disneyland

Akhirnya di perjalanan kedua ke Hongkong ini, kami bisa mengunjungi Hongkong Disneyland. Melunasi impian masa kecil bertemu dengan Donal Bebek dan kawan-kawan.

#4 Restaurant + 7 eleven

Urusan makan, kami pun melakukan kombinasi antara 7 eleven dan restoran. Pagi sarapan di 7 eleven, siang di resto Fast Food (McD atau KFC atau resto sejenis), malam di Chinese Restaurant. Intinya, minimal harus ada nasi dalam menu makanan. Seperti orang Indonesia lainnya, tak bisa disebut makan jika tanpa nasi.

#5 Peak Tram & Sky Terrace

Melihat Hongkong dari ketinggian tanpa halangan pandangan melalui Sky Terrace akhirnya bisa kami wujudkan di perjalanan kedua ini. Bagi yang takut ketinggian, disarankan jangan ke sini.

Peak Tram yang legendaris itu pun sempat kami coba. Perjalanan selama 15 menit lurus menuju The Peak dengan kemiringan 45′ menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

#6 Ladies Market, Mongkok

Belanja, belanja, dan belanja. Itulah kata yang tepat untuk Mongkok Ladies Market. Aneka kaos dan souvenir khas Hongkong ada di sini. Segala macam elektronik pun ada di sini. Bisa dibilang, Mongkok adalah surga belanja turis di Hongkong. Jangan ragu untuk menawar.

Kira-kira itulah nilai tambah yang kami dapat di perjalanan kedua ini. For more details, keep your eyes on my next post…